HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEKERJA LAS
Pekerjaan atau pengelasan saat ini bukanlah pekerjaan yang asing. Di rumah ataupun di lingkungan tempat kita tinggal hasil pekerjaan las selalu tampak oleh kita, mulai dari pintu , pagar, teralis jendela, dan juga perabot rumah tanggal. Padahal ada bahaya tersembunyi dalam pekerjaan las itu.
A. Penanganan dan Penyimpanan Botol-Botol Gas
Banyak pekerjaan pengelasan menggunakan bahan bakar gas dan ada bahaya api serta ledakan yang mengintai.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
- Pastikan dan perhatikan label pada pada gas sebelum dipakai. Jangan terlalu yakin bahwa botol gas yang akan dipakai berisi oksigen (O2), karena ada risiko isinya berbeda.
- jika memindahkan botol, harus tetap berdiri tegak dan tutup pengaman kepala botol selalu terpasang. Sebaiknya memakai kereta botol gas.
- Gunakan gas dan botol yang asli dari pabrik pemasok. Jika botol sudah kosong, tutuplah keran, lepaskan regulator dan pasang kembali tutup pengaman botol, dan beri tanda bahwa botol sudah kosong.
- Sebelum memindahkan atau menyimpan botol gas setelah selesai bekerja, kosongkan sisa gas pada selang penyalur dan petunjuk tekanan harus menunjukkan angka nol. Seleai bekerja tutuplah kran sampai rapat dan jangan lupa tutup pengaman kepala botol harus dipasang.
- Botol yang masih terisi dan yang kosong harus disimpan terpisah. Jangan menyimpan botol gas oksigen (O2) dekat dengan botol gas Acetylene dan LPG.
- Simpan botol dengan aman dari benturan, terpisah dan terlindung dari sinar matahari langsung, hujan, sumber-sumber panas juga dari kemungkinan kebocoran arus listrik dari kabel listrik.
B. Ledakan dan Kebakaran
Tata
tertib yang baik di ruang kerja sangat membantu dalam mencegah
terjadinya api dan ledakan. Tempat kerja arus selalu bersih, rapi, dan
bebas dari bahan-bahan yan mudah terbakar dan meledak. Jika mengelas
ditempat yang tinggi, pasanglah sekat api yang terbuat dari seng atau
tirai yang tahan api untuk mencegah menyebarnya bara api yang jatuh.
Lantai yang retak, berlubang, atau bercelah harus segera ditutup untuk
mencegah masuknya percikan bunga api dan metal menyala.
Banyak
luka bakar kecil terjadi akibat tidak dipakainya alat pelindung diri
ataupun memakai pelindung diri tetapi tidak benar / tepat untuk mencegah
luka bakar pada lengan, palailah sarung tangan las yang sesuai dan
lengan baju kerja jangan digulung. Berilah tanda ‘ Panas ’ atau beri
tutup maupun pelindung benda kerja yang baru dilas, agar tidak dipegang
atau tersentuh oleh pekerja lain.
C. Sengatan Arus Listrik
Serangan
arus listrik umumnya berasal dari kabel yang isolasinya rusak / sobek,
sambungan yang tidak terisolasi dengan baik, atau akibat pembumian /
arde peralatan yang tidak berfungsi dengan baik. Sarung tangan dan
pakaian kerja yang basah atau lembab, lantai yang basah, dan udara
lembab juga menjadi penyebab sengatan arus listrik.
Untuk
mengurangi risiko sengatan listrik saat mengelas pada lantai kerja dari
pelat baja, gunakan karpet atau alas kaki yang bersifat isolator.
Pakailah
sarung tangan karet sebelum memakai sarung tangan kulit jika bekerja
pada kondisi basah dan lembab, juga jika saat tangan anda berkeringat
karena panas. Jika ada yang tekena sengatan listrik, segera matikan
sumber listrik.
Periksa
denyut nadi, dan jika tidak terasa, berikan pernapasan buatan dan
segera bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat. Jika korban sadar, bawa
ke tempat yang sejuk. Beri ia air minum dan segera bawa ke dokter.
D. Pelindungan Diri Untuk Pekerjaan Las
Pekerjaan
las harus memperhatikan semua bahaya yang bersumber dari cahaya/ sinar
pada saat pengelasan baik sinar yang terlihat dan sinar yang tidak
kelihatan. Tindakan keselamatan khusus diperlukan untuk pengelasan yang
memakai sinar laser, pengelasan Argon, dll. Las laser dan las Argon
sinarnya sangat terfokus dengan kuat cahaya yang tinggi, dan hal ini
dapat menyebabkan penglihatan terganggu. Apalagi jika terpapar cahaya
lansung dapat membuat mata perih dan kadangkala bisa menimbulkan ‘Buta
sesaat ’ jika mata terkena sinar las dalam waktu yang tertentu. Sinar
yang tampak yang biasanya dipantulkan oleh dinding atau permukaan yang
licin/mengkilat dapat membuat mata sakit bagi mereka yang tidak memakai
kacamata pelindung las.
Sinar
lain yang membahayakan yang berasal dari pengelasan adalah sinar yang
tidak dapat dilihat atau tidak tampak dan tidak kita rasakan adalah :
1. Sinar Inframerah dan Sinar Ultraviolet.
Sinar
inframerah adalah sinar yang membuat rasa panas. Jika pekerja terpapar
sinar ini ia akan merasakan perubahan temperatur pada kulitnya. Jika
mata terpapar radiasi sinar inframerah tanpa pelindung yang memadai,
bisa mempercepat timbulnya katarak yang menyebabkan kebutaan karena
terjadi lapisan keruh yang menutup lensa mata.
Sinar
ultraviolet menyebabkan mata silau. Jika mata mulai peka terhadap
cahaya ataupun berair dan mata perih seperti ada pasir di mata, adalah
gejala terpapar sinar ultraviolet. Mata harus diistirahatkan, kompres
dengan air dingin atau es, dan segera ke dokter mata.
Sinar X ( rontgen) ada sinar yang tidak kasat mata ( tidak terlihat).
Sinar
ini dihasilkan oleh cahaya elektron pengelasan dan sinar ini sering
dipakai untuk memeriksa / menguji mutu hash pengelasan. Menyekat lokasi
pengelasan sangat penting untuk mencegah radiasi terhadap pekerja lain.
Untuk
melindungi mata dari bahaya sinar-sinar di atas, memakai masker las
sangat mutlak perlu. Jendela kaca pada masker dibuka hanya saat
memeriksa hasil las, selain itu harus tertutup saat mengelas. Jika
mengelas diarea terbuka, orang-orang disekitar tempat kerja sebaiknya
juga memakai kacamata pelindung, dan tempat kerja las disekat.
- Debu , Asap dan Gas-gas
Asap,
debu, dan gas-gas berbahaya berasal dari logam dasar dan bahan tambahan
yang dipakai, bahan pelapis, pelapis kawat las, juga berasal dari
reaksi akibat proses pengelasan.
Demam
karena uap logam disebabkan oleh menghirup asap yang dihasilkan dari
pengelasan benda kerja yang digalvanis (dilapis dengan timah).
Partikel-partikel
bereaksi di paru-paru dan membuat pekerja yang menghirupnya merasa
sakit beberapa jam setelah terpapar gas-gas yang dihasilkan dari
pengelasan dan dapat mengakibatkan sakit paru-paru, antara lain
paru-paru basah dan bronkhitis. Bahaya keracunan seperti diatas dapat
dihindari jika pekerja pasang ventilasi buatan.
Bahaya
yang berasal dari pemakaian bahan-bahan pelarut (solvent) juga harus
diperhatikan. Bersihkan bahan/ benda kerja yang akan di las dari
sisa-sisa bahan yang mengandung minyak, resin, cat dan lain-lain yang
menempel, sebelum mulai mengelas, karena pemanasan sisa-sisa bahan-bahan
tersebut akibat api las akan menghasilkan uap yang beracun.
Pekerja
juga harus waspada terhadap uap yang berasal dari bahan pelarut yang
mengandung klor (Chlorinated solvent) yang tidak boleh terpapar sinar
ultra violet, karena bisa menghasilkan gas yang mematikan. Simpan dan
pisahkan bahan-bahan pelarut di tempat terpisah dan jangan memakai
pelarut untuk membersihkan benda kerja yang akan di las.
Contoh Kasus kecelakan Karena Las :
- Ledakan pada botol gas LPG. Disebabkan ada tekanan balik dari botol gas oksigen (O2) yang masih penuh mengalir ke botol gas LPG.
- Ledakan saat memotong drum bekas. Dalam drum bekas ada sisa resin, dan drum tidak dicuci / diisi air.
- Luka terjatuh akibat kaget terkena arus listrik saat mengelas sambil bersimpuh di lantai plat baha tanpa pelindung isolator.
- Arus las listrik melelehkan kawat pengikat isolator panas yang kendur dan membakar karet isolator, karena jarak titik las dan grounding jauh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar